27/08/2021

Anak-anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Bagaimana Nasib Mereka?

Anak-anak Yatim Piatu Korban Covid-19, Bagaimana Nasib Mereka?

Tak hanya dirasakan oleh orang dewasa saja, dampak pandemi Covid-19 pun dirasakan oleh anak-anak.  Tak sedikit anak-anak yang harus kehilangan orang tua mereka akibat infeksi virus corona yang tengah melanda dunia. Lalu, bagaimanakah nasib anak-anak yatim piatu korban Covid-19 di Indonesia?

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sejatinya telah memprediksi bahwa peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir akan berdampak pada jumlah anak yang kehilangan orang tua mereka atau dengan kata lain menjadi yatim piatu.

Untuk itulah, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang berlangsung di tengah pandemi ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak semua elemen bangsa untuk bergotong royong dengan semangat HUT Kemerdekaan RI yang ke-76 untuk menangani pandemi Covid-19.

Mensos mengingatkan bahwa dalam kondisi pandemi kita semua harus berbagi dengan sesama, termasuk bagi fakir miskin, anak-anak yatim dan yatim piatu di manapun mereka berada. Terkait penanganan terhadap anak-anak yatim korban Covid-19, Kementrian Sosial saat ini tengah menyusun sebuah konsep yang melibatkan berbagai pihak terkait karena amanat Undang-Undang Dasar 1945 telah menyebutkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Bertolak dari hal tersebut, Mensos menyatakan bahwa pihaknya tengah memproses pembuatan kartu khusus untuk program bantuan sosial (bansos) anak yatim piatu akibat Covid-19 yang mana kartu ini sekaligus akan menjadi media untuk pencairan bansos. Namun demikian, Mensos menegaskan bahwasanya perihal kartu ini masih berupa konsep dan masih perlu dikaji lebih lanjut terkait cara penyaluran bansos pada anak yatim piatu korban Covid-19 ini.

Meski belum ada data yang valid dan pasti, namun hingga saat ini tercatat sementara ada sekitar 4 juta anak yatim di Indonesia, dan ini belum termasuk dengan tambahan anak-anak yatim piatu korban Covid-19. Pemerintah menyatakan akan terus memperbaharui data tersebut agar anak-anak malang ini mendapatkan penanganan dan bantuan yang layak mereka terima.

Penanganan anak-anak yatim piatu korban Covid-19 ini memang menjadi sebuah perhatian tersendiri karena anak yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua rentan dengan sejumlah risiko. Di antaranya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan secara fisik untuk tumbuh kembang, tidak adanya pengasuhan, terabaikannya pendidikan, timbulnya masalah psikososial anak, dan lain sebagainya. Bahkan anak-anak ini juga rentan mengalami penelantaran dan kekerasan.

Related Posts