28/08/2022

1 dari 2 Lansia di Indonesia Masih Aktif dan Mampu Menggunakan Teknologi

Lansia-di-Indonesia-Aktif

Beberapa waktu yang lalu, kita telah memperingati Hari Lanjut Usia Nasional, di mana di tahun 2022 ini tema yang diangkat adalah Lansia Sehat, Indonesia Kuat. Sesuai dengan tema tersebut, yuk kita lihat kondisi masyarakat lansia di Indonesia itu sebenarnya seperti apa sih?

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dalam 50 tahun terakhir ini, persentase penduduk lansia di Indonesia meningkat dari 4,5% pada tahun 1971 menjadi sekitar 10,7% pada tahun 2020. Kenaikan ini diprediksi akan terus berlanjut dan mencapai 19,9% pada tahun 2045 nanti.

Menurut Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Nopian Andusti, di Indonesia ini ada 8 provinsi yang telah memasuki struktur penduduk menua, yaitu persentase penduduk lanjut usia yang lebih besar dari 10%. Provinsi mana saja ya?

Delapan provinsi tersebut di antaranya adalah Yogyakarta 15,52%, Jawa Timur 14,53%, Jawa Tengah 14,17%, Sulawesi Utara 12,74%, Bali 12,71%, Sulawesi Selatan 11,24%, Lampung 10,22%, dan Jawa Barat 10,18%.

Meski memasuki fase ageing population atau penuaan penduduk, lansia di Indonesia ternyata boleh dibilang masih aktif lho! Kok bisa? Ya, karena faktanya sekitar 1 dari 2 lansia masih aktif bekerja. Ini artinya 49,46% lansia masih produktif. Namun sayangnya, sebanyak 86,02% lansia bekerja di sektor informal, yang menjadikannya rentan karena tidak memiliki perlindungan ketenagakerjaan, kontrak pekerjaan, hingga gaji yang selayaknya.

Melihat kondisi ini, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menyebutkan bahwa fenomena penuaan penduduk ini dapat dimanfaatkan sebagai bonus demografi, artinya lansia dipandang sebagai kontributor pembangunan apabila lansia memiliki produktivitas demi diri sendiri dan masyarakat.

Hasto menyatakan, “Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan dan program kebijakan mengenai kesejahteraan lansia misalnya sistem perawatan kesehatan, pensiun, dan perlindungan sosial kemasyarakatan”.

Selain masih aktif bekerja, data lain yang menunjukkan bahwa para lansia ini masih mampu menjadi kontributor pembangunan adalah dari segi kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi yang ada. Lansia yang aktif masih menggunakan internet sebanyak 11%, dan lansia yang memiliki dan menggunakan handphone sebanyak 46%. Data ini sekali lagi menunjukkan bahwa lansia potensial di Indonesia masih tinggi, terlihat masih mampu aktif berkomunikasi dan mengikuti perkembangan jaman melalui jaringan internet.

Nah, ayo Sobat Jangkau, kita ajak para lansia di sekitar kita yang masih potensial dan produktif untuk terus aktif dan berkarya demi pembangunan bangsa Indonesia! Dan jangan lupa, terus #BantuSesama dan #SebarkanKebaikan bersama Jangkau! Jika ada lansia yang membutuhkan bantuan di sekitarmu, jangan ragu untuk membantu dan mengajukan permohonan donasi melalui Jangkau ya!

Related Posts