28/11/2022

4 Peran Keluarga Bagi Lansia Saat Terjadi Bencana

4 Peran Keluarga Bagi Lansia Saat Terjadi Bencana

Pada Senin, 21 November 2022 yang lalu, duka mendalam menyelimuti negeri kita kala gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Jawa Barat. BMKG mencatat ada 305 gempa susulan di Cianjur dalam sepekan setelah gempa awal terjadi. Ratusan orang kehilangan nyawa dan luka-luka serta ribuan orang mengungsi akibat bencana ini. Bahkan, 9 orang masih dinyatakan hilang. Banyak di antara mereka adalah lansia.

Hingga hari ini, 28 November 2022, ada 449 titik pengungsian korban gempa dengan rincian 331 titik terpusat dan 118 mandiri yang berada di tempat rumahnya masing-masing yang memasang tenda. Menurut Bupati Cianjur, Herman, pada konferensi pers yang dilakukan secara online, sebagian besar korban gempa Cianjur tinggal di pengungsian terpusat.

Jumlah pengungsi korban gempa Cianjur ini terdiri dari 48 ribu orang laki-laki dan 51 ribu orang perempuan. Sebanyak 147 orang di antaranya penyandang disabilitas, 1.317 orang ibu hamil, dan 6.754 orang lansia.

Dalam kondisi bencana seperti halnya gempa Cianjur ini, orang-orang lanjut usia perlu mendapat perhatian khusus mengingat kemampuan fisik mereka yang sudah menurun untuk menghindar atau mengevakuasi diri secara mandiri saat terjadi bencana, sehingga membutuhkan bantuan dari orang-orang terdekat yakni keluarga.

Selain itu, persoalan kesiapsiagaan bencana tak terbatas pada evakuasi diri namun juga berbicara soal edukasi, awareness, dan memahami gejala pra bencana serta pasca bencana, yang mana peran keluarga sangat vital di sini.

Lalu, apa sajakah peran keluarga terhadap lansia saat menghadapi bencana? Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan seperti dikutip dari akun Instagram Kemensos RI:

  1. Beri edukasi kepada lansia tentang pengetahuan kebencanaan, semisal simulasi menuju jalur evaluasi dan mengenal tanda-tanda bencana.
  2. Pantau secara rutin keadaan kesehatan lansia baik pra bencana sampai dengan pasca bencana, untuk skenario menyelamatkan lansia dan meminimalisir risiko.
  3. Libatkan lansia dalam menyiapkan perlengkapan standar menghadapi bencana seperti tas siaga bencana, sehingga memahami apa yang dibutuhkan saat terjadi maupun sesudah bencana datang.
  4. Berdayakan lansia menjadi relawan saat terjadi bencana, karena akan meningkatkan kepercayaan diri, yakni dengan fisik yang lemah tetapi masih berguna bagi orang lain.

Sebagai salah satu kelompok rentan, lansia harus mendapatkan perhatian dan dukungan ekstra dari orang-orang di sekitarnya. Yuk Sobat Jangkau, berikan peran terbaik kita pada mereka!

Categories

Related Posts