18/09/2020

Potret Masalah Anak Indonesia yang Butuh Perhatian Kita

Potret Masalah Anak Indonesia

Tanggal 23 Juli 2020 yang lalu, kita telah memperingati Hari Anak Nasional. Namun, peringatan ini tentu terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena kita tengah berada di masa pandemi Covid-19.

Dilansir dari laman kemenpppa.go.id, bahwa peringatan Hari Anak Nasional (HAN) dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa Indonesia terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak. Upaya ini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air di masa pandemi Covid-19.

Peringatan HAN di masa pandemi Covid-19 ini adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa Indonesia, baik orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, media massa dan pemerintah terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Melalui kepedulian dalam menghormati, menghargai, dan menjamin hak-hak anak tanpa diskriminasi, serta memastikan segala hal yang terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan 79,55 juta anak Indonesia secara optimal.

Ya, benar bahwa menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ada saat ini 79,55 juta anak Indonesia. Angka ini semestinya membuat kita bangga dengan jumlahnya yang cukup fantastis, di mana pada anak-anak ini telah menanti masa depan yang harus diperjuangkan agar mereka bahagia dan sejahtera.

Namun ironisnya, anak-anak Indonesia saat ini ternyata masih ditimpa banyak masalah. Berdasarkan Profil Anak Indonesia 2019 yang merupakan kerjasama Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan Badan Pusat Statistik, terlihat beberapa fakta yang menjadi potret masalah anak Indonesia, di antaranya:

  • 30.8% Balita Mengalami Stunting
  • 0.85% Anak Usia 7-17 Tahun Putus Sekolah
  • 6.95% Balita Terlantar
  • 1.60% Anak Usia 5-17 Tahun Terlantar
  • 7.05% Anak Usia 10-17 Tahun Bekerja

Untuk itu, tidak seharusnya kita berpangku tangan pada pemerintah untuk mengatasi berbagai masalah ini. Saatnya kita menjadi lebih pro aktif untuk memperjuangkan masa depan generasi penerus bangsa ini. Dan tentu saja, salah satu cara paling nyaman dan paling mudah agar Anda dan kita semua dapat berpartisipasi aktif adalah dengan memanfaatkan aplikasi Jangkau untuk memberikan donasi maupun mengajukan permohonan donasi bagi anak-anak Indonesia yang kurang beruntung dan membutuhkan uluran tangan kita, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Related Posts