Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, pengemudi transportasi online adalah salah satu yang merasakan imbas cukup besar. Bahkan, berdasarkan data Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), pendapatan para driver atau pengemudi ojek online (ojol) menurun sangat signifikan yakni hingga 70%-90%.
Padahal, para pengemudi ini pun tak sekedar berjuang untuk dirinya sendiri. Banyak di antara mereka yang berjuang setiap hari demi putra putri mereka. Seperti halnya kisah Edy Achmadi, salah satu Mitra Grab asal Bandung.
Di tengah sulitnya keadaan ekonomi akibat pandemi, orderan Grab yang masuk ke aplikasi Edy terus menurun. Bahkan, pernah dalam sehari dirinya hanya mendapatkan satu penumpang saja dengan ongkos 20 ribu rupiah.
Padahal Edy harus berjuang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya yang semakin susah di masa sekarang ini. Ditambah lagi, Edy juga harus mengusahakan kebutuhan perangkat elektronik dan jaringan internet bagi dua anaknya yang harus menjalani sekolah online selama pandemi Covid-19. Ironisnya, satu-satunya ponsel yang dimiliki Edy hanyalah ponsel yang menjadi sumber mata pencahariannya sebagai Mitra Grab.
Kondisi ini semakin membuat miris karena anak pertama Edy adalah anak yang berprestasi di sekolah. Meski berada di tengah segala keterbatasan, sang putri bisa menyabet ranking atau peringkat 1 di sekolahnya.
Sobat Jangkau,
Edy Achmadi adalah salah satu dari ribuan Mitra Grab yang harus berjuang demi putra putri mereka di tengah pandemi ini. Untuk itu, Jangkau bersama Grab Indonesia dan BenihBaik bekerja sama untuk mengajak Anda semua untuk membantu para Mitra Grab ini mewujudkan cita-cita putra putri mereka dengan melanjutkan pendidikan melalui #AksiBerbagiGrab dan #JangkauSiswaPJJ. Bantuan kita tak hanya berarti untuk mereka, tapi untuk anak-anak generasi masa depan bangsa.
Jadi, ayo bantu Mitra Grab untuk memastikan putra putri mereka tetap dapat mengenyam pendidikan selama masa pandemi ini dan mari kita #SebarkanKebaikan.